Minggu, 10 November 2013

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Proses Pertumbuhan Pendewasaan

Orang tua sangat berperan terhadap pola asuh pendewasaan pada makhluk social. Karena, keluarga merupakan ruang lingkup pertama yang kita dapatkan waktu kita muali mengenal lingkungan. Orang tua sangat berpengaruh bagi pertumbuhan pendewasaan. Karena orang tua adalah pembimbing, pengasuh, penasehat untuk kehidupan kita selanjutnya. Orang tua yang menafkahi, memberi kasih sayang, materi, pengetahuan, dll.Maka, peran orang tua sangat penting bagi proses pendewasaan pada manusia yang sebagai makhluk social. Orang tua juga harus tau apa kewajiban mereka, sehingga mereka tahu bagaimana cara bersikap yang baik agar anak mereka mendapatkan pola asuh yang terbaik.

Tetapi, terkadang orangtua tidak sadar apa yg seharusnya dia lakukan untuk membimbing anaknya.Sehingga semakin kesini, semakin banyak orang tua yang kurang memperhatikan perkembangan anak anak mereka dan akhirnya timbul masalah masalah dalam pertumbuhan pendewasaan pada anak.Pola asuh Orang tua yang hangat namun tegas. Mereka membantu anaknya agar menjadi pribadi yang lebih baik, mandiri dan memiliki kebebasan namun tetap meberi batasan dan tetap mengawasi kegiatan anak. Mereka menunjukkan kasih sayang, bersedia mendengarkan apa yang anak mau ceritakan. Baik hal tentang pendidikan, lingkungan, persahabatan,dll. Mereka juga menghargai keputusan, pendapat yang anak berikan kepada mereka. Ada juga pola asuh orang tua yang hanya memiliki sedikit komitmen dalam mengasuh anak, mereka hanya memiliki sedikit waktu dan perhatian untuk anaknya. Sehingga, mereka hanya mengganti dengan materi. Orang tua pola ini cenderung tidak tahu banyak tentang aktivitas anaknya. Mereka jarang berbicang-bincang atau sharing kepada anak-anaknya. 

Keharmonisan keluarga juga sangat berperan penting terhadap pertumbuhan pendewasaan, karena jika keluarga kurang harmonis maka anak akan mencari perhatian lebih ke ruang lingkup baru yang tidak selamanya berdampak positif. Dampak negatif sangat besar kemungkinannya apabila anak tidak mendapat perhatian lebih dalam pola asuh orang tua. Apalagi jika anak masih berumur dibawah 12 tahun, anak jadi lebih nakal dan susah diatur. Kenakalan anak arus segera ditangani, karena jika tidak ditangani kenakalan itu akan terus berlanjut hingga dewasa, sehingga banyak sekali hal negatif yang dilakukan anak. Kurangnya perhatian dari keluarga pada saat anak mulai remaja, sangat rawan. Karena, disana anak sudah mengenal ruang lingkup baru yaitu sekolah, teman, dll. Banyak anak yang kurang perhatian dari orangtua dan dia tidak bisa sharing dan meluapkan kekesalan emosinya dengan bercerita dengan keluarga atau orang tua, mereka meluapkan dengan tawuran, berkelahi dan perilaku brutal lainnya. Ada juga anak yang sangat butuh hiburan dari keluarga, dan orang tua/ anggota keluarganya tidak dapat memenuhi itu, mereka dapat mencari ke hal negatif contohnya club malam, kebutkebutan di jalan, dan masih banyak tindakan negatif yang cenderung dilakukan anak saat mereka membutuhkan perhatian lebih dari keluarga/orang tua.

Maka disinilah peran penting orang tua, orang tua amat sangat berpengaruh. Untuk menghindari kenakalan remaja pada proses pendewasaan, jadilah orang tua yang memberi kasih sayang penuh, perhatian, pengertian, saling menghargai pendapat, lebih sering sharing terhadap anak, dan juga menanamkan dan memperkuat ilmu agama. karena, ilmu agama yang kuat akan terus membatasi, sehingga dapat terhindar dari perilaku negatif dan dapat terus melakukan hal-hal positif. Tidak hanya untuk anak, untuk orang tua juga sangat berguna, agar kita lebih sabar menghadapi sikap dan tingkah laku anak yang sedang dalam tahap pendewasaan . 

Rabu, 03 Juli 2013

Mengganggukah Internet dan Handphone untuk Kalangan Pelajar

m.lensaindonesia.com
Telepon genggam atau dengan nama lain “handphone” sudah menjadi barang yang tidak jarang lagi kita dengar, bahkan beberapa tahun terakhir ini handphone sangat dibutuhkan. Handphone banyak digunakan untuk alat komunikasi yang sangat praktis dan canggih. Oleh karena itu banyak orang yang menggunakan alat tersebut untuk mempermudah kita dalam berkomunikasi. Tidah kanya dalam beromunikasi, handpone juga bisa membantu kita dalam mencari informasi, media hiburan dan masih banyak hal lain yang bisa kita dapatkan hanya dengan satu benda yaitu “Handphone” tentunya harus dengan dukungan dari via internet.
Handphone pun harganya cukup terjangkau dengan uang yang tidak lebih dari 200ribu rupiah, handphone sudah dapat berpindah tangan atau kita miliki. Tetapi tentunya dengan harga yang terjangkau dan relatif murah, biasanya handphone hanya dilengkapi dengan fitur yang sangat minim. Seperti SMS(Short Messages Service), telepon dan mungkin dengan kualitas produk yang kurang baik. Dengan fitur yang sangat terbatas, tentunya terbatas pula jangkauan informasi atau ke praktisan dalam berkomunikasi yang kita dapat.
Internet? Ya internet pun sudah sering sekali kita dengar dan mungkin kita gunakan. Banyak yang bisa kita telusuri disana, dari mengenai komunikasi, pendidikan, berita, hiburan, dan banyak lagi yang lain dapat kita temui di internet. Dengan proses yang mudah,praktis, dan murah kita sudah dapat berseluncur di dunia maya.
Handphone dan internet sangat dekat dengan kehidupan kita, sangat tidak jarang kita menggunakan benda tersebut dan mungkin kita sudah memiliki ketergantungan dengan benda tersebut. Dari orang tua, dewasa,remaja, dan anak-anak pun mengetahui tekhnologi canggih ini. Tak sedikit pula anak anak dibawah umur 9 tahun sudah memiliki akun Facebook yang nyatanya menggunakan INTERNET. Dan anak anak dibawah umur 9 tahun juga banyak yang sudah memiliki handphone canggih yang sudah dilengkapi dengan fitur internet. Mengganggukah Handphone dan Internet untuk Pendidikan di Kalangan Pelajar?

Sudah kita ketahui kecanggihan tekhnologi tersebut, semakin canggih tekhnologi kita juga harus semakin canggih dalam menggunakan tekhnologi tersebut. Dengan kecanggihan tekhnologi tersebut kita dapan banyak keuntungan bila menggunakannya, contohnya lebih mudah berkomunikasi dengan banyak orang, lebih mudah dalam berkirim dan menerima pesan, bisa memperoleh sangat banyak berita dari berita politik sampai olahraga dan mungkin tentang selebriti terkenal papan atas. Selain itu kita juga dapat mendapatkan kesempatan untuk menghibur diri, dari bermain game hingga melihat streaming video di youtube. Di internet kita juga bisa dengan mudah mendownload banyak hal di sana, seperti contoh soal banyak macam pendidikan, lagu, video dll.
Dengan kemudahan ini, banyak orang yang menyalah gunakan hal tersebut. Dan akhirnya menjadikan internet dan handphone memiliki nilai minus di mata banyak orang. Banyak orang orang yang tidak bertanggung jawab menyebarkan foto-foto yang kurang pantas di internet. Banyak orang melakukan banyak tindak kejahatan seperti penipuan dalam online shopping. Dan tidak sedikit pula orang mendownload hal yang memiliki nilai negative seperti video porno dan hal negatif lainnya.
Anak-anak SD ,SMP sudah banyak yang memiliki handphone canggih, contohnya Android dan Blackberry yang sedang trend sekarang ini. Dua handphone tersebut sudah memiliki aplikasi yang sangat canggih, namun bila tidak dengan pengawasan orang tua yang cukup, anak-anak tersebut sangat mudah melenceng dari kegunaan atau fasilitas handphone tersebut. Contohnya, dengan adanya blackberry dan dilengkapi dengan fitur BBM(Blackberry Messenger) anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk “bbman” dibanding dengan membaca buku pelajaran. Anak lebih suka menghabiskan waktunya berselancar di dunia internet, seperti bermain game online, bertukar pesan via Yahoo, Facebook, Twitter dibanding menggerjakan tugas tugas sekolahnya. Anak-anak yang mungkin masih sangat mudah untuk dipengaruhi, sangat rawan bila berselancar sendiri tanpa pengawasan dari orang tua akan sangat mudah terjerumus dalam hal-hal negatif.

Penggunaan Handphone dan fasilitas Internet diperbolehkan dan dianjurkan, karna kembali lagi, disana kita dapat mendapatkan banyak informasi yang penting. Namun, penggunaan internet dan handphone juga harus dibatasi dengan baik dan harus dalam pengawasan orang tua jika anak tersebut masih dibawah umur ±15 tahun, karena dibawah umur tersebut anak masih belum bisa mengontrol dirinya sendiri dan sangat mudah untuk dipengaruhi. Maka, awasilah anak-anak anda jika tidak ingin mereka terjerumus ke hal hal yang negatif.