Rabu, 08 Januari 2014

Konflik Batin

Kali ini saya akan bercerita tentang konflik batin yang pernah saya alami.

Saat saya masuk SMA saya menjadi vokalis di sebuah band yang memang belum terkenal, atau bisa dibilang hanya iseng iseng salurin hobby. Tapi memang kita sudah cukup sering tampil dan ikut festival musik.
 Kira kira sudah 6-8 tahun saya mencoba mendalami vocal saya, sejak SD saya suka mulai tampil dari pensi, lomba. Ya.. walaupun tidak selalu jadi juara karena suara saya belum seindah penyanyi penyanyi terkenal. Sampai pada 2 tahun lalu saat saya SMA saya berfikiran untuk mengikuti salahsatu ajang mencari bakat “X” yang sangat popular pada saat itu. Pada saya kelas 2 SMA itu, saya memiliki niat untuk ikut audisi tersebut. Tapi, ada satu hal yang saya belum siap. Yaitu mental saya untuk tampil, dan di komentari banyak orang. Akhirnya saya mengurungkan niat untuk mengikuti audisi pada ajang pencarian bakat tersebut. Sambil menunggu dan mengasah mental saya agar lebih siap, saya perform dan mengikuti audisi festifal band disalahsatu SMA favorit di Bekasi. Datang lagi kesempatan untuk mengikuti audisi tersebut, pada saat itu saya kelas 3 SMA. Saya didorong, didukung di support oleh kedua orang tua saya, kakak saya, saudara dan teman teman saya. Saya rasa saya sudah memiliki mental cukup untuk mengikuti audisi tersebut. Saya ingin mewujudkan impian saya, membahagiakan kedua orang tua saya dengan cara itu. Tapi ada satu alasan lagi kenapa saya mengurungkan niat lagi pada saat itu. Ya, pada saat itu saya kelas 3 SMA, sedang fokusnya menghadapi  UN dan Ujian Sekolah. Saya harus focus ke sekolah saya dulu, akhirnya saya bulat untuk mengurungkan niat saya lagi untuk mengikuti audisi tersebut. Cukup kecewa, tapi ternyata keputusan saya cukup tepat. Karena waktu itu, UN dilaksanakan dengan paket soal yang cukup banyak dan sangat sulit. Tidak terbayangkan jika saya mengikuti ajang pencarian bakat itu, dan apabila saya lolos saya otomatis di karantina dan tidak dapat mengikuti pembelajaran di sekolah. Saya tidak menyesal, karena saya tau sekolah dan pendidikan lebih penting daripada hobby dan saya tau masih ada atau bisa dikatakan masih banyak kesempatan lagi untuk mengikuti ajang pencarian bakat yang lain.
Yaaa sekitar 2- 3 bulan terakhir ini audisi ajang pencarian bakat “X” itu hadir lagi. Pada saat itu saya sudah mulai efektif kuliah, saya kira saat saya kuliah saya dapat mengikuti ajang tersebut. Saya daftar dan saya sudah dapat nomer audisi, ya saya daftar audisi ajang pencarian bakat tersebut online dari website resmi ajang pencarian bakat “X” tersebut. Audisi di selenggarakan di daerah Jakarta berlangsung selama 3 hari, yaitu Selasa, Rabu, dan Kamis. Saya kira saya bisa bolos sehari kuliah demi mengikuti ajang tersebut, ternyata mungkin memang belum saatnya saya mengikuti ajang itu. Ya lagi lagi ada halangan yang menghambat saya untuk mengikuti audisi ajang pencarian bakat “X” itu. 3 hari berturut turut itu ada kuis mata kuliah yang tidak dapat saya tinggalkan. Saya harus masuk demi nilai mata kuliah saya tersebut. Lagi lagi saya mengurungkan niat saya untuk mengikuti ajang pencarian bakat tersebut.  Penyebab dari konflik batin yang saya alami saat itu adalah saya sangat ingin mengikuti ajang pencarian bakat tersebut, tapi apa boleh buat kondisi tidak mengizinka. Walaupun keluarga mendukung, saudara dan orang orang terdekat mendukung apabila kondisi tidak mengizinkan ya apa boleh buat. Solusi dari konflik batin yang saya alami adalah saya harus tetap sabar menunggu kesempatan itu datang lagi, sambil terus berlatih dan menggali bakat saya. Sehingga pada suatu saat nanti saya dapat mewujudkan impian saya dan cita cita saya, toh masih banyak kesempatan. Kalo kata pepatah Banyak jalan menuju Roma  :D 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar